5 Tempat Menarik Hati di Istanbul Turki
Maret 01, 2019
Desember 2018 lalu Alhamdulillah aku berkesempatan menginjakkan kaki di Turkey
tepatnya di ibukota, Istanbul. Sebenarnya yang menarikku pada Turkey adalah
Cappadocia, namun kali ini baru Istanbul yang dapat aku tapaki. It’s okay, karena di Istanbul pun banyak
sekali tempat-tempat yang bisa didatangi terutama jika mau belajar lebih jauh
tentang sejarah peradaban islam. Termasuk banyaknya masjid yang bisa dinapak
tilasi dan tempat lainnya yang penuh dengan history
islaminya.
Pertama kali menginjakkan kaki di bandara aku sempat
mendapati sedikit kesulitan. Ada trouble
yang mengharuskanku berurusan dengan petugas bandara. Setelah berceloteh
panjang lebar dari keluar pintu pesawat sampai pengambilan bagasi, ternyata
petugas yang menuntunku sama sekali tak bisa berbahasa Inggris. Sempat agak
tegang dan kesal. Tapi syukurlah di Baggage
Claim Area ada temannya yang faham dengan omonganku. Hufft.
Bagaimana rasanya pertama kali menginjakkan
kaki di Turkey? Hhm, agak susah menggambarkannya saking senang dan gembiranya.
Melihat tatanan kota yang rapi, matahari terbit setelah jam 7 pagi, meski terik
tapi dinginnya tetap menusuk tulang, lalu-lalang masyarakatnya dengan berjalan
kaki, asap rokok sana-sini dan tentu saja wanita dan para lelaki tampannya yang
membuat mata tak mau berkedip dan geleng-geleng kepala. Eits, alasan yang terakhir ini benar adanya. Bahkan beberapa
penjaga toko yang aku temui memiliki paras menawan yang kalau di Indonesia
mungkin sudah jadi artis FTV.
Lalu, 5 tempat apa saja yang sudah menarik
hatiku selama di Istanbul Turkey dan sangat aku rekomendasikan ketika
berkunjung ke sini? Ini dia ulasan singkatnya.
1.
Warung Ibu Deden
Traditional Indonesian Cuisine in Istanbul, Turkey
Matahari menyambut dengan hangat menyapa pagi. Meski
terik tapi dinginnya tetap menusuk tulang. Angin berembus membuat tangan
mengepit badan kuat-kuat. Maklum, Turki sedang winter bersuhu 9˚. Melewati penerbangan 12 jam tentulah perut mulai
berontak minta makan. Walau di pesawat disuguhkan makan 2x tapi menu yang
disajikan bukan menu khas Indonesia. Tentulah, karena terbangnya dengan Turkish Airlines. Alhasil, pagi itu resto
yang dituju pertama kali sampai adalah warung khas Indonesia.
Nah, warung
yang terletak di kawasan Sultanahmet ini adalah legendanya masakan Indonesia
yang berada di Turki khususnya Istanbul. Konon katanya bumbu masakan di resto
khas Indonesia ini langsung didatangkan dari Indonesia. Menu yang dihidangkan
pagi itu di atas meja adalah nasi goreng, telur dadar, timun, tomat beserta
lalapan lainnya. Lumayan buat pengubah rasa di lidah. Tempatnya juga lega jadi
bisa bercengkrama dengan leluasa.
Selain itu di sebelah Warung Ibu Deden ini
juga banyak terdapat toko-toko yang menjajakan cendera mata khas Turkey.
Lumayan kan, habis makan bisa langsung cuci mata sama abang-abang tampan
karyawan toko sebelah.
2. Panorama 1453
Pernahkah membayangkan berada (seolah-olah)
nyata di tengah-tengah peperangan yang sedang berkecamuk? Yap, kalau pernah
membayangkan hal tersebut dan ingin menjadi kenyataan, disinilah tempatnya,
Panorama 1453. Awalnya aku tak menyangka akan mendapatkan pengalaman luar biasa
di spot yang satu ini. Karena dari luarnya
hanya tampak biasa-biasa saja. Tapi ternyata di dalamnya membuat ketakjuban
yang mencengangkan mata.
Bunyi deruman senjata yang memekakkan telinga,
kuda-kuda berlarian serta teriakan orang-orang seolah sangat nyata terjadi di
tempat ini. Itulah dia kedahsyatan Konstantinopel kala itu. Karena memang
lokasi ini dibangun menceritakan pengepungan Ottoman Konstantinopel tahun 1453
oleh Khalifah Muhammad Al-Fatih atau yang dikenal juga dengan nama Sultan
Ottoman Mehmet II.
Dibuka pada tanggal 31 Januari 2009 Panorama
1453 ini menjadi destinasi yang banyak menarik wisatawan. Diorama 360˚
benar-benar menggambarkan betapa hebatnya penaklukan yang dilakukan oleh
Al-Fatih pada abad ke-15 tersebut. Langit luas yang seolah terus bergemuruh,
tembok-tembok yang hancur, meriam bergeletakan di sana-sini benar-benar menyajikan
pertempuran dua pihak, Kekaisaran Byzantium dan pihak Kesultanan Ottoman. Tak
urung, selama berada di lokasi ini aku tak henti-hentinya merinding dan
berdecak kagum. How they can build an
amazing work like this one?
3.
Eyup Sultan Camii
Ini adalah salah satu masjid tertua yang berada di
Turki dan juga merupakan masjid pertama yang dibangun setelah penaklukan
Konstantinopel oleh Emperium Usmaniyah. Lokasi masjid ini berada dekat Golden
Horn Bay di Distrik Eyup. Yang menarik perhatianku dengan masjid ini adalah
sebuah air mancur yang terletak di kawasan masjid. Selain itu juga ada
sekumpulan burung merpati yang tampaknya memang senang berdiam di kawasan
masjid ini. Jadi, sambil wisata religi bisa berfoto ala-ala di tengah
burung-burung merpati yang sedang berterbangan.
4.
Hagia Sophia
Sebuah taman sejuk di depannya dan tampak enak
untuk santai-santai sore sambil ngobrol, itulah kesan pertamaku ketika dapat
melihat secara langsung kemegahan sebuah gedung dari depannya. Yap, ini dia satu lagi yang tak boleh dilewatkan ketika berada
di Turkey, Hagia Sophia, bangunan bersejarah dunia yang sudah berusia ribuan
tahun. Dikenal juga dengan sebutan Ayasofya, landmark terkenal di Istanbul ini
telah mengalami 3 fase perubahan ; gereja, masjid dan kini ditetapkan sebagai
museum.
5.
Blue Mosque
Masih di kawasan yang sama dengan Hagia Sophia, jangan lupa juga
untuk mampir ke sebuah masjid yang dulunya mempunyai design interior berwarna
biru, tersebutlah Masjid Biru/ Blue Mosque. Alhamdulillah
waktu itu berkesempatan menunaikan 4 rakaat di masjid yang didirikan atas
perintah Sultan Ahmed I ini. Maka dari itu dinamai jugalah masjid ini menjadi
Masjid Sultan Ahmed.
Itu dia 5 tempat yang jangan sampai terlewatkan ketika berada di
Istanbul. Walau masih banyak sebenarnya destinasi lain di Turkey tapi bagiku
permulaan awal ini sudah cukup bagus. Mudah-mudahan nanti bisa balik lagi ke
Turkey untuk Cappodicia dan destinasi impian lainnya. Ya, syukur-syukur semoga
kelak bisa bertapak (menetap) lebih lama. Aamiin
Allahumma Aamiin. Karena Istanbul punya kesan tersendiri buatku, nuansa winter-nya ngena. Maklum baru pertama kali menginjakkan kaki di negara 4
musim. See you next time Turkey, see you
when I see you.
2 Comments
Sebagai penyuka sejarah, Turki masuk list kunjungan ku, In shaa Allah. Aamiin
BalasHapusAamiin yrb. Semoga someday bisa ke Turki ya, Kak. Kupun demikian euy, semoga diberi kesempatan lagi berkunjung ke Turki dalam waktu yang lebih lama dan bisa eksplor lebih banyak tempat lagi.
Hapus