Hi Dad, thanks for everything |
Rasanya ada yang tertinggal, tidak seperti
tahun sebelumnya. Di Tahun 2017 aku mengenang kembali semua hal yang terjadi di
tahun itu pada feed instagram @wildahikmalia
dengan tema “Thanks 2017”. Tapi tahun 2018 terlewat begitu saja. Meski sudah
memasuki bulan ke-2 di 2019, tak ada salahnya aku kembali menuliskan pencapaian
apa saja yang sudah aku lakukan di 2018. Sebagai pengingat untuk terus semangat
dan bersyukur. Menjadi pribadi rendah diri dan tetap meluruskan niat dengan
iklas karena Allah SWT. Aamiin Allahumma
Aamiin.
JANUARY
Awal tahun ini Alhamdulillah resolusi pertama langsung terwujud. Berkelana ke
provinsi baru (lagi) di Indonesia, Nusa Tenggara Timur. Memang perjalanan ini
tidak mutlak untuk travelling, tapi
sembari dinas tentunya aku sempatkan menyambangi objek wisata terkenal yang
berada di Ende, yaitu Danau Kelimutu. Perjalanan berawal dari Kupang, lalu ke
Ende dan pulang sempat mampir juga ke Bali. Yeey,
setelah 5 tahun lamanya bisa kembali menginjakkan kaki di Bali lagi.
FEBRUARY
Bulan spesial setiap tahunnya. Berkurangnya
umur mengajarkanku untuk akhirnya MEMAAFKAN. Memberiku pencerahan betapa
sia-sianya selama ini aku memaksakan sesuatu yang di luar kemampuanku. Hanya
Allah semata yang bisa mengatasinya. Alhamdulillah,
atas izin Allah akhirnya aku mengalah. Berdamai dengan diri dan dirinya.
Di bulan Februari ini jugalah resolusiku
berikutnya tercapai. Beralih dari paspor biasa menjadi e-paspor. Targetnya
adalah Jepang. Soon, Insya Allah segera bertapak di Negeri
Sakura, Aamiin.
Masih di bulan yang sama, di bulan Februari
ini jugalah aku pulang ke Padang menghadiri nikahan seorang teman. Dan tentunya
sebagai syarat kalau lebaran tahun ini tak wajib bagiku pulang ke kampung
halaman.
MARCH
Solo
travelling lagi ke tempat yang
sebenarnya juga sudah pernah aku datangi, Purwokerto. Sama seperti Januari,
tidak menspesialkan sama sekali untuk jalan-jalan, melainkan menghadiri nikahan
seorang teman juga di sini. Pencapaian luar biasanya, aku bisa jalan-jalan
cantik bawa koper dan pakai highheels. Satu
tahap menuju wanita (kebanyakan).
APRL
Lagi dan lagi, kondangan lagi. 3 bulan
berturut-turut. Kali ini kondangan ke Serang, Banten. Adik sepupu melangsungkan
resepsi pernikahan. Alhamdulillah
bisa bersilaturahmi dengan keluarga yang lain, yang bahkan ada yang belum
pernah aku jumpai sebelumnya. Masya Allah
nikmatnya begini ternyata bersilaturahmi itu.
Berikutnya lagi, aku bertemu dengan Hanum
Rais, seorang penulis yang sudah tidak diragukan lagi hasil karyanya. Alhamdulillah juga karya buku terbarunya
yang berjudul I am Sarahza, berhasil mengaduk-aduk esmosiku ketika membacanya
yang berhasil aku tuntaskan dalam sekejap. Buku ini benar-benar rekomendasi
banget untuk wanita (khususnya) di luaran sana yang sedang berjuang untuk
seorang buah hati. Atau umumnya sangat direkomendasikan untuk siapa saja yang
sedang berjuang dalam mencapai sesuatu yang diinginkannya. Biarkan Tuhan ikut
campur dalam segala hal tersebut.
MAY
Beberapa hari sebelum Ramadhan datang
menjelang, aku menyempatkan untuk mengunjugi wisata terkenal Tangerang. Danau
Biru Cisoka dan Tebing Koja. Ceritanya bisa dibaca di sini.
Ramadhan Kareem. Maha Besar Allah dengan
segala KuasaNya. Hari bahagiaku berkat doa dan optimis. Terutama sekali berkat
MEMAFKAN-ku di bulan Februari, di bulan inilah Allah hadiahkan aku sesuatu yang
membuat pencapaian terbesarku di umur special tahun ini. Alhamdulillah.
JUNE
Long Trip Kepulauan Riau. Ya, kali ini barulah
petualangan yang benar-benar sendiri. Merasakan kembali berlebaran di rantau
orang. 14 hari berkelana di Batam- Anambas (Letung-Tarempa-Matak)-Bintan. Soon, Insya Allah semoga bukunya bisa segera menemukan penerbit yang
tepat.
JULY
Banyak momen di bulan ini. Pertama, kembali
menghadiri nikahan teman di Garut, Jawa Barat. Rekor, sudah 4x kondangan di
tahun ini.
Lalu, puncak pertama di tahun ini, pendakian Gunung Prau, Jawa Tengah.
Ke Tanjung Lesung, menjadi guide untuk 2 orang teman berkebangsaan
luar.
Rafting Citarik, finally bisa kembali rafting setelah 5 tahun lamanya. Dulu di
Ciberang pertama kalinya merasakan sensasi arung jeram.
AUGUST
Saatnya ikut meramaikan Asian Games.
Indonesia, sebagai tuan rumah acara akbar se-Asia ini sayang rasanya kalau tidak
bisa ikut merasakan euforianya. Alhamdulillah,
meski harus menerjang kepadatan dan keriweuhan, dapat juga berbaur dengan
ribuan orang lainnya, menyaksikan laga dunia yang sedang bergejolak di GBK.
SEPTEMBER
Eh ternyata masih ada kondangan berikutnya. Jadi
5x kondangan di tahun ini. Bulan September kondangan ke Jakarta, menghadiri
resepsi Ka Mya, teman yang baru pertama kali aku berjumpa pas di nikahan dia.
Maklum, sebelumnya kami hanya bertegur sapa lewat dunia maya.
Lalu, menyambut tamu Angkatan Laut dari Jepang
dan mendapat cenderamata unik dari mereka.
Menutup bulan, nongkrong-nongkrong santai
dengan Nope dan Annisa di Sentraya, lanjut ke Menteng menyaksikan atraksi air
mancur di malam hari.
OCTOBER
Ini adalah bulan sekolah.
Diawali dengan menemani siswa lomba ke IPB,
membuatku jadi ingin melanjutkan kuliah lagi.
Lalu, Pendakian Gunung Gede bersama anak-anak
Jiwandaru, Pecinta Alam.
Menjadi guide
bagi tamu dari IC Lombok.
Terakhir ke Dufan bersama siswa-siswa lainnya,
mendampingi mereka dalam sebuah acara sekolah.
NOVEMBER
Ini bulan tenang.
Tidak ada yang special. Benar-benar
merefleksikan diri mempersiapkan bulan yang ditunggu-tunggu, bulan depan.
DECEMBER
Alhamdulillah,
wasyukurilah. Inilah dia penutup
tahun yang tak akan pernah aku lupakan. Sebuah MAAF yang berbuah manis. Alhamdulillah aku bisa menginjakkan kaki
ke Tanah Suci, menunaikan ibadah umroh. Perjalanan spiritual. Bahagianya lagi,
perjalanan ini sesuai dengan harap, cita dan do’aku selama ini. Umroh bersama
Ayah.
Alhamdulillah, terima kasih ya Allah aku bisa memenuhi panggilanmu
ke Tanah Suci, sekaligus Kau beri aku kesempatan membawa serta Ayahku untuk
datang memenuhi panggilanMu.
Tuntas rasanya, ketika akhirnya aku bisa
memberangkatkan Ayah menuju tempat yang diidam-idam muslim sedunia. Alhamdulillah. Semoga berkah buatnya dan
berkah juga buatku- seorang anak yang selama ini selalu menuntut lebih.
Hal lainnya yang Alhamdulillah bisa konsisten juga aku lakukan di tahun 2018 ini
adalah mengikuti kelas Yoga. Sesuai dengan resolusi Sehat Jasmani dan Rohani, Alhamdulillah aku bisa rutin mengikuti Yoga.
Selingannya aku juga rutin Renang dan tentu juga Jogging.
Selebihnya tentu selalu berusaha berfikir positif,
meningkatkan ibadah dan terus meluruskan niat. Lillahita’ala.
Terima kasih 2018
Kau adalah tahun terbaik yang pernah aku miliki.
Semoga 2019 juga bersimbah berkah sepertimu.
Semangat Wilda Hikmalia. Perjalanan masih panjang.
Teruslah melangkah. Kalau lelah, istirahatlah sejenak, tapi ingat jangan pernah
berhenti. Karena sekali kau berhenti, berarti kau harus memulai dari awal lagi.
Jangan kasih kendor. Terus pacu.
Semangaaattt.