Awal cerita karena kejenuhan dari rutinitas, padatnya
jadwal harian ujung-ujungnya stress. Solusinya adalah liburan. Mau liburan
ternyata kantong sedang pas-pasan alhasil cek bebicek infolah, jalan-jalan
santai atau dikenal dengan sebutan one day trip. Berburu info destinasi, finally sepakat dengan seorang teman
untuk berburu poto ke spot terkenal di jagat raya Tangerang biar bisa update
Instagram dengan hastag #ExploreTangerang. Lokasi tersohor tersebut adalah
Danau Cisoka dan Tebing Koja. Yang sudah dapat dipastikan, hampir semua
masyarakat tukang jalan-jalan se Jabodetabek tahu dua destinasi ini.
Minggu, 13 Mei 2018
Bersama dua orang teman Annisa dan Novi melajulah
kendaraan roda empat menuju Tangerang. Yap, perjalanan kali ini menggunakan
kendaraan pribadi dengan sharing cost
bensin, driver, tol dan HTM. Lumayan kalau dihitung-hitung patungan hanya seratus
ribu rupiah saja sudah bisa jalan-jalan ke Tangerang dengan duduk anteng di
mobil tanpa perlu turun-naik kereta, naik-turun angkot atau lanjut ojek. Jadi
jangan ditanya ya, bagaimana rute ke sana. Sungguh aku tak tahu. Intinya duduk
manis saja di mobil, aktifkan google maps dan oke google…jalan menuju Danau
Cisoka Tangerang.
Danau Cisoka
Siang itu di bawah teriknya sinar matahari pagi aku
menjejakkan kaki untuk pertama kalinya di Danau Biru Cisoka. Sungguh panasnya
luar biasa. Untung bawa payung, jadi turun mobil sudah stand by dengan sunglasses
serta payung. Lebih herannya lagi, di panas-panas yang terik ini ternyata
pengunjung di Cisoka tetap ramai, membludak.
Pertama
sampai di sini sebenarnya agak sedikit kesal karena arahan pintu masuk tak
jelas. Banyak yang nyetop mobil sepanjang masuk area ini dan mengatakan pintu
masuk utama. Tapi ternyata pas terus lurus, masih banyak lagi yang berulah
sama. Kesimpulannya, hampir disepanjang jalan masuk area danau orang-orang akan
berebutan lahan parkir. Jadi siap-siap jangan sampai terkecoh. Semakin parkir
lebih awal ya semakin agak jauh untuk jalan ke lokasi inti. Hhmmm…pengelolaan
lahan parkir yang belum maksimal.
Datang
ke Danau Cisoka sebenarnya agak membuat mataku terbelalak. Ternyata tidak
seperti poto-poto yang beredar di Instagram. Sudah banyak dibangun
wahana-wahana photo shot atau entah spot-spot serupa di sekitaran danau. Papan
berbentuk love-love-lah dan lain-lain sebagainya. Bahkan di danaunya sendiri
ada semacam panggung rakit yang dikayuh dari ujung ke ujung lengkap dengan
dekorasi poto di atasnya. Agak mengganggu pemandangan danau sih. Tapi mungkin
itu juga menjadi daya tarik bagi wisatawan kekinian.
Focus view belakang : Rakit panggung di atas air |
Terus
menyusuri danau aku dan teman-teman beranjak ke lokasi ujung danau mencari
tempat sepi. Setidaknya bisa menjadi tempat poto kece tanpa pemandangan
tambahan di backgroundnya. Tapi ternyata sama saja. Di posisi manapun ramai
pengunjung dan tambahan-tambahan pernak-pernik di pinggir danau. Akhirnya
permainan kamera saja dan pintar-pintar cari angel agar poto tetap ciamik
nantinya.
Dipinggir
danau banyak warung-warung berdiri menjajakan jualan mereka. Seperti kebanyakan
yang khas adalah mie rebus, pop mie, gorengan dan semacamnya. Karena tidak
membawa bekal makanan, jadilah mie rebus telor dan kacang sukro menjadi
pengganjal perut siang ini. Setelahnya dilanjutkan dengan sholat di mushollah
sekitar. Agak sore sekitar jam setengah 3 barulah meluncur ke destinasi
berikutnya, Tebing Koja.
Tebing Koja
Spot satu ini memang
disengajakan untuk dikunjungi sore hari. Konon katanya sunsetnya menawan di
kala senja mendatang.
Ow Ow… kasus pintu masuk di
Cisoka tadi ternyata kejadian di sini. Beberapa kali menolak untuk parkir di
awal akhirnya tergirur dengan spanduk bertuliskan “Pintu Masuk Utama Tebing
Koja”. Ternyata setelah masuk dan ingin ke lokasi sebelahnya dikenakan lagi
tiket masuk. Kata yang jaga, kalau masuk dari pintu utama (pintu utama yang
lainnya) masuk ke sini ga bayar, tapi kalau masuk dari pintu ini (yang salah)
ke lokasi satunya harus bayar lagi. Duuuh, asli kesal dibuatnya. Toh, kalau
memang banyak pintu masuk karena berebut lahan parkir ya tinggal ditulis
jelas-jelas toh, bukannya malah merugikan pengunjung. Benar-benar harus
disikapi lagi pengelolaan objek wisatanya. Kerjasama yang baik antar sesama
sangatlah diperlukan tanpa harus adanya sikut kiri-sikut kanan apalagi sampai merugikan
pengunjung.
Tebing Koja memang cocok untuk tempat leyeh-leyeh
dengan pemandangan tebing tinggi. Apalagi kawasannya yang luas bisa mengambil
poto dari berbagai sudut. Di lokasi sebelahnya ada sebuah genangan air yang
luas bak telaga. Tak mau ketinggalan aku, Nisa dan Novi sepakat untuk mencoba
naik perahu yang dikelola oleh warga dengan bayaran 10.000 seorang. Lumayan
untuk keliling-keliling danau kecil ini dan mengambil beberapa jepretan di
sudut-sudut tertentu.
Tadinya
berniat di sini sampai senja datang menjelang. Tapi karena perut belum makan
“berat” –baru diganjal mie rebus- akhirnya memutuskan untuk buru-buru balik
saja karena lapar sudah menggerogoti. Setidaknya poto ala-ala sudah didapat.
Ps.
-
Berkunjung
ke sini sebaiknya membawa perbekalan yang cukup terutama makanan berat. Bawa
nasi bungkus juga tak apa-apa toh bisa makan di warung-warung atau gelar lapak
di Tebing Koja dengan konsep piknik. Baik di Cisoka ataupun Koja banyak
terdapat warung. Tapi hanya menyediakan makanan seperti mie rebus, pop mie dan
minuman-minuman dingin biasa. Jangan berharap bakal menemukan warung tegal atau
rumah makan padang.
- Pintu
masuk Cisoka dan Koja itu sampai ujung. Jangan tergiur pas sampai sudah
ditawarkan parkir. Pastikan dulu, biar tak terkecoh. Biasanya ada bocah-bocah
kecil bakal menuntun pakai sepeda.
- Dua
destinasi ini cukup kreatif. Padahal dua-duanya tanpa sengaja terbentuk begitu
saja. Yang satu, bekas galian lalu membentuk danau berair tosca dan satunya
lagi bekas galian juga tapi berbentuk tebing-tebing. Ya namanya orang-orang
jaman now haus akan tempat-tempat kekinian untuk pamer, jadilah disulap dua
tempat ini untuk memenuhi kebutuhan social media tersebut.
-
Setidaknya
datang ke sini untuk mempernahkan saja. Cocoklah buat mempercantik feed
Instagram.
-
Dan
yang terpenting murah meriah. Akses mudah, lokasi terjangkau dan tak menguras
isi dompet.
Yo yo a yo a yo a yoyo yo
ayo… Jabodetabek sekitar, dari pada bengong liburan mau ke mana. Cus ke sini
aja, biar bisa bikin hastag #ExploreTangerang
More pic check on my Instagram accout @wilda_ze