10 Alasan Harus Ke Way Kambas
Juli 04, 2018
Semenjak jatuh cinta
pada berbagai taman nasional di Indonesia, akhirnya saya mulai memutuskan untuk
menjajaki satu-persatu bentangan taman nasional yang ada di Bumi Pertiwi ini,
mulai dari Sabang sampai Merauke. Kali ini Alhamdulillah
akhirnya saya berkesempatan untuk mengunjungi Taman Nasional Way Kambas yang
terletak di Pulau Sumatera, tepatnya di Provinsi Lampung. Setidaknya pasti ada
sesuatu yang unik jika terdengar nama taman nasional, sebut saja misal Taman
Nasional Tanjung Puting terkenal akan Orangutannya, Taman Nasional Baluran,
terkenal akan sebutan Africa-nya Indonesia dan tentu juga taman nasional yang
satu ini, Way Kambas terkenal akan gajahnya. Itulah alasan satu-satunya saya berkunjung
ke sini agar bisa lebih dekat mengenal kehidupan gajah dalam alam
konservasinya.
Melalui dua hari satu
malam di Way Kambas, pengalaman luar biasapun menghampiri saya setiap saat. Finally, saya juga menetapkan Way Kambas
sebagai satu dari sekian destinasi yang sudah pernah saya kunjungi masuk dalam list, must revisit. Someday
saya akan balik ke sini lagi, karena Way Kambas sudah berhasil mencuri hati. So, ada apa saja sih yang membuat kamu
pokoknya harus berkunjung ke sini? Ini dia 10 alasan tepat pokoknya harus ke
Way Kambas:
1. Menempuh Way Kambas itu tidak
main-main loh.
Sangat
butuh perjuangan hebat apalagi jika road
trip seperti saya. Menggunakan hampir semua jenis transportasi umum dari
Jakarta. Mulai dari Bus ke Merak, kapal Ferry Merak-Bakauheni, bus Rajabasa,
ojek ke pul Damri, Damri Rajabasa-Tridatu dan ojek lagi barulah bisa sampai ke titik
terakhir Way Kambas. Total menghabiskan perjalanan darat dan laut dari Jakarta
sekitar 17 jam. Luar biasa kan? Tapi kelelahan di perjalanan itu tidak bakal
sia-sia setelah disambut oleh alam Way Kambas dan seluruh penghuninya. Karena
memang yang indah-indah itu butuh perjuangan kan? Kalau yang didapat tidak
pakai perjuangan, lekas juga perginya.
Damri Rajabasa-Way Kambas |
2. Disambut taman nasional yang
membentang luas.
Berhasil
melalui perjalanan panjang untuk mencapai Way Kambas, disambutlah oleh
bentangan luas Taman Nasional Way Kambas lebih kurang 125,631,31 ha. Dari
kejauhan akan tampak hutan lebat yang sejauh mata memandang takkan ada
ujungnya. Meski cuaca panas tapi tetap terlihat rimbun. Jangankan setelah
sampai di lokasi akhir Way Kambas, menjelang masuk kawasan dari Tridatu-titik
terakhir turun, pengunjung sudah akan membelah hutan masuk ke dalam kawasan
inti Way Kambas. Petualangan yang seru bukan? Off road dengan medan jag-jig-jug membelah hutan.
3. Dapat pelajaran berharga dari
bapak guide yang menjelaskan seluk-beluk kehidupan gajah, yang sudah mengabdi
selama 20 tahun.
Ini
dia ilmu paling berharga yang saya dapatkan di sini. Namanya Pak Pal, dia
paling berjasa mengantarkan saya sampai titik terjauh di Way Kambas. Beberapa
hari sebelum keberangkatan dia mengarahkan perjalanan saya kali ini bahkan
menjamu dengan maksimal ketika turun dari Damri. Beliau sudah menghabiskan masa
muda dan masa tuanya seperti sekarang ini bertahun-tahun mengurusi gajah. Jadi
tak elak, semua ilmu-ilmu yang berkaitan dengan gajah ada semua diotaknya.
Semakin saya banyak bertanya, semakin dia bergairah menjelaskan tentang
konservasi gajah di Way Kambas ini. Bagaimana gajah liar akhirnya dididik,
berapa jumlah populasi mereka di sini, apa saja kelakuan dan tabiat gajah semua
ada dalam kamusnya. Ilmu yang sangat bermanfaat kan? Ini dia tempat langsung
mencari ilmu tentang gajah.
4. Bisa tidur sebelahan dengan gajah.
Ini
dia pengalaman lainnya yang dapat dirasakan di sini. Persis di sebelah kandang
gajah ada penginapan yang terbuka untuk umum. So, saya tidak melewatkan
kesempatan ini. Bermalam satu malam di sini ditemani suara dengkuran gajah
persis di sebelah kamar. Tidur nyenyak di seantaro taman nasional.
5. Melihat atraksi gajah-gajah yang
sudah dilatih
Berkunjunglah
pada saat atraksi-atraksi gajah sedang dilangsungkan. Seperti saat kedatangan
saya. Beruntung bisa menyaksikan langsung atraksi-atraksi gajah yang sudah
dilatih. Ada yang memberi salam, joget, mencium bahkan mengalungkan bunga
selamat datang. Lebih beruntungnya lagi, siang hari itu saya diberi kesempatan
untuk naik panggung mengasah, mengadu otak Pangeran-nama seekor gajah- dalam
berhitung. Setelah memberi angka-angka yang dijumlahkan, Pangeran akan memilih
jawabannya. And suprising me, he choose
the correct answer. Di akhir acara dia diminta pawangnya untuk mencium
saya. Sebagai lelaki dia langsung menyosor wanita yang berada di depannya ini. O My God, aku tersipu.
Dicium Pangeran |
Jangan
heran, sebagai salah satu pusat konservasi gajah terbesar di Indonesia, tentu
saja ada fasilitas lebih di sini. Salah satunya Rumah Sakit Gajah Prof. Dr. Ir.
H. Rubini Atmawidjaja. Sore itu saya berkesempatan melihat lebih dekat rumah
sakit ini dengan segala fasilitas yang ada di dalamnya. Lagi-lagi Pak Pal
menjelaskan cara kerja rumah sakit ini. Duh Gajah, betapa beruntungnya kalian,
jika sakit tidak perlu repot-repot mengurus ini-itu, bahkan antri berlama-lama,
cukup mendatangi rumah sakit ini, keluhan kalian teratasi. Tidak seperti kami kami
manusia yang terkadang harus bersusah payah demi mendapat sehat.
Rumah Sakit Gajah |
Siang
itu baru saja sampai dan meletakkan ransel di dalam kamar penginapan. Pak Pal
sudah memanggil, memberitahu akan memandikan gajah. “Mau ikut tidak?” teriak
beliau. Tentu tanpa pikir panjang, lelah perjalanan jadi tak terasa. Segera
berciprat air memandikan gajah dan setelahnya malah naik ke punggung gajah dan
menemani dia merumput.
8. Sunset dan sunrise yang membahana
Lengkap
sudah rasanya di Way Kambas. Sore hari matahari terbenam dengan cantiknya
menutup hari. Keesokan paginya, matahari membangunkan persis di depan kamar.
Guratan golden sunrise dengan latar gajah sedang makan di hamparan savanna
membuat pagi datang dengan sempurna. Dua kombinasi yang pas bagi para pecinta
sunset dan sunrise. Matahari Way Kambas luar biasa.
Sunrise persis di depan penginapan |
Jenuh
dengan rutinitas dan ingin melarikan diri sejenak? Atau mencari inspirasi baru?
Way Kambas adalah solusinya. Dijamin pikiran tenang, ide-ide akan terbuka dan
refresh diri akan tumbuh di sini. Malam yang tenang di dalam kawasan hutan.
Bahkan pagi menjelang siang dengan sepoi-sepoi anginpun membuat diri dapat
melupakan sejenak kepenatan realita hidup di luaran sana. Cobalah! Dan rasakan
ketenangan dan kenyamanan itu.
10. Yang tak kalah luar biasanya
adalah safari gajah
Ini
dia the best part of Way Kambas (for me).
Safari Gajah. Sebenarnya ada rute tersendiri jika ingin merasakan naik gajah
dan dibawa jalan olehnya sambil merumput. Tapi sore itu saya request special
pada Pak Pal. Ingin rute berbeda dari biasanya. Pak Pal mengambil tantangan.
Akhirnya rute safari gajah sore itu berubah mengajak makan Rahmi ke dalam hutan
dengan trek yang tidak datar. Kadang turun ke rawa, membelah semak belukar.
Rahmi tetap melenggok sedemikian rupa tanpa mengindahkan penumpang di atasnya.
Rahmi, si gajah betina sore itu beruntung menemani safari saya keliling Way
Kambas. Sedangkan Karmila, Leo, Tomy dan kawan-kawan lainnya tetap ngaso di tempatnya. Di akhir kunjungan
Pak Pal berpesan, “Baliklah kembali, safari malam hari lebih menantang.”
FYI
: Harga Safari Gajah, 1 jam Rp 250.000 sedangkan jika 30 menit saja Rp
150.000,-
Well, itulah dia 10 alasan kenapa
harus memasukkan Way Kambas ke dalam bucket
list untuk didatangi. Yuk segera berkemas dan bergegas, Taman Nasional Way Kambas
sudah menunggu di sana.
Baca juga :
5 Comments
Wah,,, seru banget. Thanks for sharing this.
BalasHapusAku pingin juga main ke Way Kambas. Memungkinkan nggak sih kalau kesana tapi jalan sendiri alias solo travel?
Hi sis, terima kasih sudah mampir.
HapusSolo travel? sangat memungkinkan kok sis. bisa di contact dulu pak Pal nya. Punya waktu lebih baiknya nginep di sana. Bisa puas explorenya.
Mangga, dibaca lengkap link lainnya yang kategori "Baca juga" :) itu urutan 5 hari perjalananku Lampung-Palembang.
Okai. Thank you very much.
HapusOah kak disana ada fotografer nya ga yaa?
BalasHapusHallo terima kasih sudah mampir. Kalo untuk fotografer (khusus/handal) di sana kayaknya ga ada deh. Ya paling kalo sendiri minta tlng potoin sama orang :)
Hapus