Menginjak
usia di atas 25 tahun ada yang terasa berbeda dari tubuh yang tidak seperti
biasanya; energik, cekatan, penuh semangat dan gesit. Serasa semuanya hilang
secara tiba-tiba. Badan sering sakit-sakitan, mudah lelah, letih, lesu, lemas,
tidak bersemangat padahal masih jauh menginjak umur 30 tahun. Artinya dari segi
usia masih muda, tapi kenapa terasa tubuh sudah rapuh tak karuan. Aktivitas kerja
juga tidak berat, tidak membutuhkan fisik ekstra, hanya duduk di kantor, depan
laptop tapi pulang-pulang badan sering kecapean dan pengennya langsung
istirahat. Tiba-tiba juga ketakutan menghantui, tidak mau nantinya baru
menginjak umur 30 tahun tapi sudah digerogoti berbagai macam penyakit ini-itu.
Ditambah lagi dengan cerita-cerita
kerabat, teman dekat atau orang sekitar yang tiba-tiba sakit, bahkan fatalnya
mengakibatkan kehilangan nyawa secara mendadak. Beberapa teman kerja yang juga
habis terserang penyakit, seperti tifus, langsung bersyukur diberi kesembuhan
kembali seperti sedia kala, kebanyakan dari mereka berucap, “sakit itu ga
enak.” Tak mau hal seperti itu menimpa diri sendiri, apalagi faham kalau badan
akan dipakai lama, akhirnya tergeraklah untuk merubah pola hidup. Tujuan
utamanya adalah hidup sehat.
Memang harus ada yang dikorbankan
untuk mengubah pola yang sudah berjalan. Misal biasanya makan ini-itu tanpa
pertimbangan tapi sekarang harus ekstra memilih apa yang harus dikonsumsi oleh
perut. Tapi tetap berusaha agar pola hidup sehat yang akan saya jalani ini
menjadi tetap ceria tanpa terbebani dengan hal yang nantinya akan berubah.
Ibaratnya mengubah tradisi menjadi hidup sehat tanpa menyiksa diri.
Lalu apa saja pola hidup sehat
dengan slogan tetap ceria yang mulai perlahan saya terapkan tersebut?
1.
Rutin Berolahraga
Olah
tubuh pertama yang saya terapkan hingga saat ini adalah Yoga. Dulu pernah
mencoba Aerobic tapi akhirnya berpaling konsisten ke Yoga. Karena saya
merasakan manfaat yang sangat luar biasa ketika mengikuti Yoga. Dampaknya tidak
hanya kepada kualitas fisik saja, tapi bathiniyah sayapun seolah ikut menjadi
kuat. Ada semacam stigma positif yang dikeluarkan oleh Yoga, yang akhirnya saya
menyadari kalau Yoga tidak hanya sekadar olahraga biasa. Tapi Yoga, tampaknya
(gerakannya) biasa-biasa saja tapi berdampak luar biasa. Jadi tak heran Yoga
menjadi sarana relaksasi saya yang terbaik hingga saat ini.
Berikutnya yang saya lakukan adalah berenang. Alhamdulillah
saya menyelipkan Renang dengan Yoga dalam satu minggu. Hari Selasa Yoga dan
hari Sabtu atau Minggu jadwalnya berenang. Saya memilih olahraga air ini selain
untuk pemulihan otot lengan juga karena satu-satunya olahraga yang tak menguras
keringat. Selain itu berbagai gaya renangpun dapat saya pelajari otodidak
melalui video-video dari YouTube.
Alhamdulillah sejak rutin dua tahun belakangan ini dengan olahraga renang,
berbagai gaya renang bisa saya kuasai.
Bersepeda adalah olahraga berikutnya yang juga
hampir rutin saya lakukan. Jika berenang, menuju lokasi biasanya saya
menggunakan sepeda. Gowes lebih kurang 8KM round-trip
dari rumah ke kolam renang umum khusus wanita di sekitar tempat tinggal
saya. Awalnya terasa berat dan ngos-ngosan, namun setelah rutin dijalankan
sekarang rasanya sangat enteng menempuh jarak berkilo-kilo.
Ini
dia olahraga terakhir yang saya terapkan demi hidup sehat, yaitu jogging. Sesekali sembari jogging juga saya selingi dengan jalan
santai. Berlokasi dekat dengan salah satu taman kota di kota Tangerang Selatan
membuat saya sangat terbantu mendapatkan jogging
track yang aman untuk latihan lari setiap sore hari.
2.
Konsumsi makanan
Rasanya
tak seimbang jika hanya olahraga saja yang dilakukan demi mencapai hidup sehat.
Ada poin lagi yang menjadi perhatian khusus yaitu konsumsi makanan. Inipun saya
mulai terapkan dan atur. Apa makanan yang masuk ke dalam perut, bagaimana dia
diolah dan manfaatnya bagi tubuh. Buah dan sayuran cukup menjadi target saya
dalam pilihan konsumsi makanan demi terpenuhinya vitamin untuk tubuh. Satu lagi
yang sedang saya coba terapkan yaitu mengurangi konsumsi nasi putih. Kebanyakan
dari kita mungkin sudah tahu bahwa nasi putih sangat cepat dicerna, sehingga
cepat pula pembentukan dan penyerapan gula oleh tubuh. Nah, semakin cepat penyerapan
gula oleh tubuh maka makin tinggi juga tingkat gula dalam darah. Dampaknya
tentu berimbas bagi kesehatan tubuh. That’s
why perlahan saya mengurangi konsumsi nasi putih.
3. Donor Darah
3. Donor Darah
Satu
lagi target saya bagi mencapai kesehatan tubuh yaitu rutin donor darah. Menyadari betapa manfaat donor darah sangat banyak bagi tubuh
seperti untuk kesehatan jantung, mengurangi resiko kanker dan merawat kesehatan
organ hati akhirnya saya berniat konsisten untuk rutin mendonor darah. Alhamdulillah perlahan juga sudah
berhasil terealisasi dengan baik. Tahun ini sudah 2x saya mendonorkan darah,
ditambah dengan donor tahun sebelumnya.
4.
Pola Tidur
Tak ketinggalan adalah tidur cukup dengan pola
tidur yang sebagaimana mestinya (tidur yang normal itu adalah sekitar 8 jam sehari). Saya perlahan juga sudah menerapkannya, salah satunya dengan menghindari begadang. Tidur awal sekitar
jam 9 atau jam 10 malam lalu bangun jam 4 atau jam 5 pagi, sesekali bangun dini
hari untuk ibadah, tidur lagi dan subuh bangun kembali. Lagi-lagi memang agak
susah diterapkan pertama kali. Tapi perlahan karena sudah terbiasa (dipaksakan)
sekarang sudah menjadi kebiasaan yang berulang.
Melengkapi
target saya untuk hidup sehat adalah dengan (berusaha) selalu berpikir positif.
Agar tidak hanya sehat jasmani tapi juga rohani. Seperti resolusi saya di tahun
2018 ini adalah “sehat jasmani sehat rohani.”
Alhamdulillah berjalan dengan lancar, tentunya harus penuh dengan
konsistensi. Tidak sulit ternyata, apalagi kalau sudah dibiasakan. Seperti
mengurangi makan nasi putih, di awal memang terasa cukup berat. Maklum orang
Indonesia tulen, belum makan namanya kalau belum makan nasi. Meski sudah
lontong, roti gandum tidak akan mempan kalau belum dihajar nasi. Pertama kali
memang butuh perjuangan untuk mengurangi konsumsi nasi putih tapi perlahan sekarang
dengan sendirinya melihat nasi yang begitu banyak sudah kenyang duluan. Atau
ketika tidak berolahraga malah badan terasa makin capek, padahal pertama dulu
jika olahraga sedikit saja sudah berasa otot-otot sakit luar biasa. Sekarang
karena sudah terbiasa, semua jadi biasa.
Sehat
itu mudak kok. Bisa dimulai dari
hal-hal kecil yang kita sukai. Mulailah dengan hal-hal yang menurut
kita gampang dilakukan dan bakal bisa konsisten. Carilah olahraga yang kita sukai,
yang nyaman untuk dilakukan. Begitu juga dengan pola makan, variatif sesuai
selera tanpa mengurangi tercukupinya 4 sehat 5 sempurna. Lakukan secara
konsisten dan continue. Mindsetnya
juga diubah, demi hidup sehat. Insya
Allah bakalan terasa ringan dijalaninya.
Ayo
Semangat hidup sehat J