Kursus Stir Mobil di Tulus Jaya BSD

Oktober 11, 2017

Bisa menyetir mobil di zaman now ini bukan lagi menjadi prioritas bagi laki-laki saja namun juga sudah merambah kepada kaum hawa. Selain karena kebutuhan tentu saja bisa jadi karena tuntutan, seperti di tempat kerja atau mengharuskan menyetir sendiri karena tidak ada sopir pribadi. Tentu saja menyetir mobil bukan perkara mudah, harus jeli, berperasaan, stabil dan penuh perhitungan. Untuk itu tidak ada salahnya belajarlah pada ahlinya sebelum benar-benar nanti akan terjun ke jalan raya.

Sebenarnya bisa nyetir adalah target saya tahun lalu. Tapi takdir berkata lain, tahun ini Alhamdulillah saya baru bisa merealisasikannya. Seperti biasa, baik itu target traveling atau target-target lainnya yang tiap tahun saya persiapkan selalu saya usahakan untuk mencapainya. Seperti yang satu ini, bisa nyetir.

Bisa nyetir, bukan hanya soal gaya-gayaan (bagi saya) tapi lebih jauh dari itu, adalah suatu bentuk improvisasi diri untuk terus meningkat dan berkembang.

---

Setelah tanya teman sana-sini dan mengandalkan mbah google akhirnya pilihan saya jatuh pada CV. Tulus Jaya. Berdomisili di BSD – Tangerang Selatan, tentu saja saya mencari tempat kursus stir mobil yang tidak jauh-jauh dari kediaman. Salah satu cabang Tulus Jaya yang terdekat dengan lokasi saya adalah di Jl. Muncul-Serpong (Samping PDAM Serpong, Depan Service Yamaha Omega) atau lebih tepatnya di dekat Pasar Serpong.

Mempersingkat waktu saya langsung meluncur ke TKP untuk menanyakan lengkap segala informasi yang ingin saya tahu. Pagi itu saya bertemu dengan Mb Puspita salah seorang staff Tulus Jaya. Mb Puspi menjelaskan panjang lebar secara rinci ketentuan untuk menjadi siswa di Sekolah Mengemudi Tulus Jaya.

Biaya

Soal biaya, untuk pendaftaran setiap siswa baru akan dikenakan Biaya Pendaftaran sebesar Rp 20.000,- Selanjutnya calon siswa baru bisa memilih paket yang tersedia, paket A, B atau C (tidak ada pake plus plus plus ya) disesuaikan dengan kebutuhan. Paket A seharga Rp 400.000,- dengan 5 kali pertemuan, Paket B seharga Rp 500.000,- dengan 7 kali pertemuan dan yang terakhir paket C seharga Rp 650.000,- dengan 10 kali pertemuan. Satu kali pertemuan adalah 60 menit. Berhubung saya belum pernah sama sekali duduk di depan kemudi setir, tentu saja saya mengambil paket C untuk memaksimalkan kursus, ibarat kata kursus sampai bisa.

Oya, biaya paket di atas adalah untuk kursus mobil manual seperti Avanza atau Honda Mobilio. Jika ingin belajar matic harga berbeda, yaitu Rp 800.000,- per 5x pertemuan.

Satu kali latihan setiap siswa didampingi oleh seorang instruktur yang sudah berpengalaman dibidangnya. Setiap belajar siswa diharapkan memberi uang tips kepada instruktur minimal Rp 20.000,-.

Jadwal Latihan

Efektifnya kita sebagai siswa bisa mengatur jadwal latihan sesuai dengan yang diinginkan tanpa terikat. Karena senin sampai jum’at saya berkecimpung di kantor akhirnya saya memutuskan untuk latihan hanya di hari sabtu dan minggu saja. Selebihnya bisa menyesuaikan waktu kepada Mb Puspi agar tidak bentrok dengan jadwal latihan siswa lainnya.

---

Hari pertama latihan setidaknya saya langsung dibuat kaget. Pak Yanto, sang instruktur langsung memberikan kunci mobil tanpa ada prolog atau teori ini-itu terlebih dahulu.

“Sebelumnya sudah pernah bawa mobil?”

“Belom pak.”

“Ini kuncinya.” Ya elah, dikira bakal ada a, i, u, e, o terlebih dahulu dengan jawaban tidak tadi. Grogi, pasti. Boro-boro faham, duduk di depan stir mobil pun baru ini kali pertama bagi saya.

Seru-seru grogi sih jika ditanya pengalaman pertama belajar nyetir. Pertama duduk langsung diarahkan untuk mengatur kenyamanan kursi, dijelaskan ini-itu, ini-ini, ini kopling, rem, gas, rem tangan, gigi dan lain-lain lah. Ini gigi 1, 2 … dan untuk mundur.

“Sekarang pindah gigi R, putar setir ke kiri, habiskan, angkat kopling pelan-pelan dan seterusnya…seterusnya.”

Hari pertama latihan saya pikir bakal di lapangan atau di jalanan sepi terlebih dahulu, tapi tidak, siswa baru macam saya langsung di bawa ke jalan raya yang padat. Duh gusti, asli dulunya saya yang santai atau selow-selow saja ketika bertemu mobil bertuliskan LATIHAN , AWAS REM MENDADAK atau JAGA JARAK AMAN. Setelah merasakan sendiri jadi siswa baru yang hari pertama mengemudi mobil langsung di bawa ke jalan raya, jadi rada-rada takut kalau-kalau bertemu mobil LATIHAN lagi di jalan. Jauh-jauh deh. Hari pertama megang setir sudah dibawa ke jalan raya coi.

Meski demikian, mental saya lebih berani sebenarnya untuk belajar nyetir mobil daripada belajar bawa motor.

Dibelakang setir

Step by step diajarkan secara terperinci di Tulus Jaya. Hal pertama yang saya pelajari adalah ke stabilan mobil di jalan. Pakai perasaan dan harus bisa mengira-ngira dengan tepat. Untuk belajar nyetir, mengira-ngira itu harus tepat tidak boleh lebih tidak boleh kurang. Mengira-ngira jangan sampai terlalu kiri sehingga nyerempet orang dipinggir jalan atau terlalu kanan sehingga mengambil jalan mobil lain. Ah banyak deh, tapi semua seru.

Setelah lihai di jalanan lepas, diajarkan juga dalam keadaan macet, tanjakan, tikungan tajam, putar arah di gang sempit, dan keharusan-keharusan lainnya yang wajib dikuasai oleh seorang driver.

Seru … seru … seru

---

Selain Sekolah Stir Mobil, Tulus Jaya juga melayani biro jaya pembuatan SIM A/C. Sekali mendayung, dua tiga pulau terlewati, tidak pikir panjang saya pun juga menggunakan jasa Tulus Jaya dalam pengurusan SIM. Taraa, Alhamdulillah SIM A dan C sudah ditangan. Tinggal dimantapkan saja bawa motor dan nyetir mobilnya.

Taraaaa, SIM sudah ditangan saatnya terus berlatih asah kemampuan

Well, itulah dia pengalaman saya belajar nyetir mobil dengan Tulus Jaya. Oya, sebagai informasi tambahan CV Tulus Jaya ini sudah berdiri hampir 20 tahun loh, jadi tidak usah khawatir akan pelayanan yang diberikannya dan tentu saja dengan tenaga-tenaga ahli yang juga sudah berdiri bersamanya. So, buat kamu yang berdomisili di Cinere, Pamulang dan Serpong, Tulus Jaya bisa menjadi referensi buat kamu loh untuk belajar nyetir mobil. The best lah pokoknya.

Kini, menyetir mobil bukan lagi menjadi target tahunan bagi saya, the next target is punya mobil sendiri lah (Insya Allah). Iya, mobil kita, mobil kamu dan aku. #cieeee