Seperti yang sudah banyak diketahui oleh berbagai
elemen masyarakat, Bandung adalah tempat yang tidak pernah matinya kebanjiran
wisatawan setiap akhir pekan baik dari wilayah Jakarta sekitar maupun dari wilayah
lainnya yang berdekatan. Tidak henti-hentinya pula kreativitas orang Bandung
selalu menggebu-gebu menjadi magnet yang kuat untuk didatangi. Selalu saja ada
tempat baru, hal baru, rumor baru yang terus berkembang membuat orang penasaran
dan ingin segera datang ke ranah yang makin popular semenjak di bawah tangan
Kang Kamil ini.
Belakangan ini ada beberapa spot liburan yang sedang naik daun di Bandung khususnya di
kawasan Lembang. Tentunya berbagai tempat rekreasi itu menjadi
daya tarik tersendiri ketika liburan sudah datang berbondong-bondonglah orang
mengunjunginya. Sedikit cerita kali ini, akan saya kenalkan
empat tempat yang mungkin sudah sering didengar, namun masih menjadi top list yang sampai saat ini Anda belum
sempat sambangi.
Bukit Punclut
12 Maret 2016
Berawal dari ajakan teman-teman untuk kembali
nge-Bandung pada tahun ini dan waktu yang ditawarkan juga pas, akhirnya saya
mengiyakan kembali tawaran tersebut dengan berangkat jam 9 malam dari Bekasi. Setelah
kongkow-kongkow cantik terlebih
dahulu di MM barulah perjalanan dimulai menuju ibukota Provinsi Jawa Barat ini. Melakukan perjalanan lebih agak sedikit malam
memang tergolong lebih lancar jaya dibanding memaksakan berangkat di sore hari
yang pastinya bisa terjebak kemacetan yang luar biasa.
Jam 11 malam Punclut sudah menyapa dalam
dinginnya.
Pemandangan malam kota Bandung dilihat dari Punclut (photo by Dinda)
Apa yang bisa dilakukan di tempat ini?
Banyak warung-warung atau saung-saung yang
berjejer disepanjang jalan sebelah kanan. Menikmati malam kota Bandung
dikejauhan, gemerlap lampu perkotaan menyapa di bawah sana, apalagi ditambah
dengan secangkir teh hangat, semangkok mie rebus telor ceplok adalah selimut
malam yang tidak dapat ditolak lagi. Terletak 7km dari utara kota Bandung,
puncak yang memiliki nama panjang Puncak Ciumbuleuit ini tidak hanya selalu
ramai dikunjungi pada malam hari namun pada pagi hari juga dijadikan sebagai lokasi jalan pagi atau lari santai bagi warga
sekitar.
Selamat pagi matahari (photo
by Dinda)
Farmhouse Lembang
Rumah-rumah gaya Eropa, kafe-kefe unik yang
tidak hanya sekadar indoor ataupun outdoor namun juga rooftop dan lokasi dengan
konsep pedesaan ala Eropa merupakan sebahagian pesona wisata yang sangat
nge-hits di Kabupaten Bandung Barat ini. Tidak hanya itu, bagi pecinta sequelfilm “The Lord of The Rings” dan bermimpi ingin sekali saja
menengok rumah para the Hobbit, ya di sinilah tempatnya.
Salah satu konsep
pedesaan ala Eropa
Jejeran rumah-rumah dan kafe-kafe
gaya Eropa
Berlokasi strategis di Jl. Raya Lembang No.
108 Farmhouse yang berbiaya tiket masuk 20.000 rupiah per kepala ini selalu
sesak pengunjung bahkan sebelum pagar pintu masuk kawasan di buka antrian
panjang mobil dan luapan manusia sudah bersiap-siap di depan gerbang masuk.
Itulah kenyataan yang harus saya terima dengan teman-teman ketika Minggu, 13
Maret 2016 sebelum jam 8 pagi antiran membludak sudah di depan mata. Bus besar
sudah berdiri tegap di depan pintu masuk yang tinggal hitungan menit lagi di
buka. Jadi, meski sudah berusaha datang di awal antrian pun masih tidak dapat
dihindari.
Cheeerrss ......
Hal unik lainnya yang bisa dilakukan di sini
adalah mencoba kostum ala Eropa dan berpoto ria dengan berbagai gaya dan spot
dengannya. Selain itu bagi pasangan muda-mudi, ibarat kata yang percaya mitos
bisa membeli sebuah gembok, menulis nama mereka di sana dan membuang kunci ke
sebuah kolam kecil yang terdapat di sekitar lokasi. Ala-ala Menara Eiffel. Tidak hanya itu, jangan sampai ketinggalan
menukar tiket masuk dengan susu murni atau sosis yang sudah disediakan oleh
pengelola objek wisata.
Ayo merapat pasang
gembok cinta
Grafika Cikole
Kalau di Farmhouse hanya sekadar replika
biasa, lain halnya di Terminal Wisata Grafika Cikole, Rumah Hobbit sungguhan
dapat ditempati dan dihuni layaknya rumah asli untuk manusia. Ya, kawasan
dengan luas 9 hektar ini tidak hanya berupa restaurant, wahana outbound maupun
petik strawberry tapi lebih dari itu model penginapan yang dihadirkan di sini
berbentuk pondok-pondok menyerupai Rumah Hobbit. Itulah yang menjadai magnet
bagi lokasi yang diapit oleh hutan pinus ini. Setiap weekend selalu penuh
pengunjung yang datang menginap.Sensasi
berbeda pasti dirasakan daripada hotel kebanyakan lainnya. Jika sudah kehabisan
Rumah Hobbit jangan khawatir masih ada tenda-tenda cantik yang sengaja
didirikan di depan pondok-pondok penginapan. Ngecamp di ketinggian 1400 mdpl,
api unggun dan jagung bakar adalah cara lain untuk menikmati kawasan yang
berlokasi di Jl. Raya Tangkuban Perahu Km.23 Cikole-Lembang-Bandung Barat ini.
Dusun Bambu
Lokasi terakhir yang bisa disambangi sehari
keliling Lembang yaitu Ekowisata Dusun Bambu yang terletak di Jl. Kertawangi
(Komplek Komando) Cisarua Bandung Barat. Jika Farmhouse identik dengan
rumah-rumah gaya Eropanya dan Grafika Cikole khas dengan pondok penginapan
Rumah Hobbitnya, lain lagi dengan Dusun Bambu. Objek wisata keluarga yang satu
ini popular dengan saung/restaurant lesehan di pinggir danau yang marak
poto-potonya bertebaran di dunia maya. Fokus pada konservasi bambu, tempat
untuk para penikmat makan itu di bangun sedemikian rupa untuk menarik siapa
saja datang ke kawasan di kaki Gunung Burangrang Cisarua Lembang ini.
Setelah membayar tiket masuk seharga 15.000
rupiah, pengunjung mempunyai dua pilihan untuk menjangkau lokasi inti, naik
kendaraan ontang-anting yang di permak khas atau berjalan kaki menyusuri
persawahan ditemani angin sepoi-sepoi menerpa wajah. Untuk menikmati berbagai
kuliner khas di sini, pengunjung diwajibkan terlebih dahulu untuk membeli
voucer yang nantinya digunakan sebagai alat belanja berbagai macam jajanan,
baik makanan kelas berat maupun jajajan “pinggiran” seperti kue ape dan
kawan-kawannya. Sisa voucer yang sudah dibeli tidak dapat ditukar kembali,
tetapi dapat digunakan untuk kunjungan berikutnya. Jadi, jika meniatkan hanya
sekali kunjungan saja, pastikan Anda mengecek harga-harga makanan yang Anda
inginkan terlebih dahulu, baru setelahnya membeli voucer. Sayang kan, kalau
masih ada sisa voucer 30.000 atau 50.000 lagi?
Selain itu jika ingin menikmati santap perut
dengan nuansa berbeda, bisa mencoba makan di dalam sangkar yang terkenal dengan
sebutan Lutung Kasarung. Memang Dusun Bambu lebih terkenal dengan kulinernya
yang menjamur, jadi datang ke sini pada saat-saat jam makan siang dijamin perut
akan terpuaskan.
Kegiatan lain yang dapat dilakukan adalah
bersepeda, olahraga lari, camping atau hanya sekadar berjalan-jalan santai
bersama keluarga tercinta. Tidak hanya itu, pada kawasan danau buatan bisa
mencoba mendayung sampan sembari ditemani alunan live music sunda yang menyemarakkan hati.
Ontang-anting khusus
khas Dusun Bambu
Bandung terutama Lembang memang tidak pernah
mati gaya dalam menarik wisatawan terutama para pengunjung dari kota besar
seperti Jakarta. Terus bergerak naik mencari ide-ide baru menjadikan Bandung
bak kegalauan yang harus didatangi setiap akhir pekan sudah tiba. Terus dan
terus dalam pembaharuan wisatanya, Bandung tak pernah luput dari incaran
wisatawan pun pastinya
kawasan Lembang. Meski
macet memang masih sedikit identik dengannya,
tapi jika disiasati dengan benar, eksplorasi Lembang dapat dijalankan satu hari
fullseperti rute di
atas.
Kalau menurut saya pribadi mah, orang Bandung itu kreatif-kreatif
lah . Contohnya, objek-objek yang saya sebutkan di atas adalah hasil buah
tangan kreativitas yang terus berkembang, naik dan makin maju. Kreativitas itu
memang tanpa batas, apalagi kreatif yang positif, kreatif yang menampakkan jati
diri sesungguhnya. Terus berkreasi Bandung. Terus ciptakan hal-hal baru dalam
lingkup positif dalam berbagai kreasi, inovasi dan pembaharuan.
Hi everyone, welcome to my simple online sharing platform. Happy reading, ya. Tinggal search aja mau baca artikel apa. Dan semoga apa yang aku share di sini bisa membantu dan menjadi referensi. Jika mau diskusi lebih detail, bisa hubungi aku di email wilda.hikmalia@gmail.com atau DM Instagram @wildahikmalia.
0 Comments