Puncak Gunung Munara Lanskap Berselimut Sakral
April 06, 2015Keindahan yang ditawarkan di atas puncak Munara |
“Dulunya
yang banyak datang para peziarah, sekarang mah sudah makin rame,” tutur Kang Irman
pagi ini kepada saya diteras depan rumahnya.
“Pagi jam segini
sudah banyak yang ke atas kang?” tanyaku balik padanya.
“Sudah mbak,
ini aja parkiran dah banyak motor, ada yang nenda juga,” terang putra asli
Rumpin ini sembari menunjuk ke sebuah bukit disisi kanan rumahnya.
Situs Gunung
Munara, itulah nama yang tertulis di plang berwarna buram itu menjelang belokan
kiri disebuah jalan yang masih didominasi oleh aspal rusak. Terletak tidak jauh
dari pasar Parung di Kampung Sawah, Kec. Rumpin, Kab. Bogor, kawasan yang
dulunya hanya dikenal oleh segilintir orang kini makin manjadi-jadi kedatangan
tamu setiap harinya terutama saat akhir pekan.
Dia adalah sebuah
puncak yang bertengger sedikit menjulang ke langit. Berketinggian dibawah 1500
Mdpl menurutku pribadi sebenarnya lebih cocok dipanggil dengan sebutan bukit apalagi
melihat corak tingginya yang unik, namun kawasan ini sudah fasih dengan sebutan
gunung bagi warga sekitar.
“Iya mbak,
ga terlalu tinggi kok. Tingginya hanya 1119 Mdpl, treknya juga gampang,” tambah
Kang Irman memberikan informasi detail kepada saya.
Puncak
Munara I Batu Belah tampak dikejauhan
|
Pagi ini pukul
09.30 saya sudah bersila diteras rumah salah seorang penduduk asli di objek
ini. Dia biasa dipangging kang Irman, seorang pecinta alam serta penikmat situs
Gunung Munara. Sambil menikmati hidangan nasi kotak, interaksi lebih jauh akan
situs ini berlangsung diantara kami.
“Sisi
mistisnya banyak mbak,” lanjut dia sembari melahap hidangan didepannya.
Situs Puncak
Gunung Munara, awalnya memang hanya akrab/identik ditelinga para peziarah
goa-goa, situs-situs dan semacamnya. Konon tempat ini memang sering kedatangan
tamu saat hari-hari tertentu, baik sebagai tempat pemujaan maupun semedi dll.
Tetapi, kini Munara tidak hanya dikenal oleh kalangan tertentu itu saja. Dia
sekarang lebih dilirik oleh para pecinta alam, wisatawan, pendaki maupun
ditelinga para pejalan kaki. Dibalik kesakralannya itu, Munara ternyata
menyimpan keindahan yang sungguh luar biasa diketinggian yang dia miliki.
Jalur pendakian didominasi pepohonan berakar raksasa |
Berawal dari
postingan didunia serba ada ini (internet), Munara mulai mencuat kepermukaan
terutama dikalangan pecinta keindahan alam. Menelisik lukisan tangan Tuhan yang
lagi-lagi tersimpan di Kabupaten Bogor, yang memang dikenal sebagai
tempat-tempat yang tidak pernah habis akan pesonanya.
Selain akses
menuju lokasi yang terbilang mudah baik dari segala arah, cukup mencari lokasi
Rumpin/Ps. Parung , dari sini arah selanjutnya lumayan dekat ketitik
pemberhentian terakhir kendaraan. Namun, bersiaplah menahan kocokan perut saat
menghadapi kondisi jalanan yang hampir 100% didominasi oleh off road. Saya lebih menyarankan untuk
menggunakan kendaraan pribadi (mobil atau motor) atau pilihan kedua menyewa
angkot PP dari St. Bojong Gede (lokasi terdekat) dikarenakan transportasi umum belum
ada rute sampai ke titik kaki situs ini.
Lokasi
sakral ini memiliki beberapa titik yang sering dijadikan tempat ziarah maupun
pertapaan. Terdiri atas tiga pos, tiga puncak, beberapa goa serta batu-batu
besar yang dipercaya oleh masyarakat sekitar memiliki cerita sejarah yang
melekat. Misalnya saja Batu Adzan dan Batu Qur’an, konon masyarakat sekitar
meyakini bahwa dibatu tersebutlah dahulunya adzan pernah dikumandangkan oleh
Sultan Hasanuddin yang berdekatan dengan goa pertapaannya. Pun dengan Goa
Petapaan Bung Karno, sangat sering didatangi oleh para peziarah dari berbagai
kalangan dan daerah.
Dibalik
sisinya yang satu itu, siapa sangka Munara menyimpan juga tiga puncak berdiri
tegak dengan pemandangan elok disekitarnya . Puncak Batu Belah, Taman Tikoro
dan Batu Bintang kini menjadi incaran setiap mata. Jalur trekking yang lumayan
sudah memadai, setelah menjadi perhatian oleh warga sekitar dan lama pendakian
menuju puncak yang tergolong singkat 1-1.5 jam cukuplah membuat Munara didaki
oleh banyak kaki. Tiket masuk serta parkir yang terjaukau oleh kapasitas saku,
lokasi-lokasi keramat dari goa hingga mitos keberadaan jejak kaki Kabayan,
bebatuan yang menjulang tinggi, pohon-pohon berakar besar memang lekat dilokasi
situs ini.
Terlepas
dari itu semua Munara dapat
dikategorikan sebagai alternatif wisata yang menggugah selera. Dibalik
keramatnya dia menyimpan pesona elok nan menyejukkan mata. Dikelilingi oleh
pepohonan rimbun, persawahan yang hijau menyejukkan mata, dan ketinggian yang
dapat dijaukau hampir oleh semua usia serta tidak ketinggalan jika berkunjung
dimusim buah, Duren Rumpin tentulah menjadi bonus dalam perjalanan petualangan
di lokasi situs Gunung Munara ini. Dulu boleh jadi dia baru hanya dipandang
oleh segelintir mata, tapi kini dia dicari-cari oleh setiap jiwa.
Jika ingin
berkunjung menikmati keindahan yang ditawarkan di Gunung Munara, datanglah
dimusim kemarau! Pengaruh cuaca juga sangat penting dimedan yang akan dilalui
menuju puncak. Didominasi jalan setapak bertanah merah, tentu saja jika diguyur
hujan akses satu-satunya akan becek dan sangat menyulitkan untuk menjaga
keseimbangan badan. Walau bisa dinikmati hanya dengan satu hari perjalanan
penuh, tapi tidak menutup kemungkinan bagi yang ingin camping dikawasan puncak.
Beberapa lokasi diatas juga sering menjadi tempat berdirinya berbagai tenda
bagi yang ingin melihat matahari terbit maupun terbenam.
Pilihan
waktupun harus menjadi prioritas. Tentunya dihari-hari besar tertentu, baik
seperti tahun baru islam, atau perayaan umat agama lainnya Gunung Munara akan
menjadi kawasan yang ramai didatangi oleh para peziarah. Mengunjungi beberapa
tempat keramat diatas ataupun melakukan do’a/sembahyang lainnya.
Tidak hanya
sakral atau keramat, Situs Gunung Munara ini kembali bisa menjadi pilihan
referensi wisata terdekat dari ibu kota. Akses yang cukup tidak banyak memakan
waktu, jalur pendakian yang cocok untuk pemula, keramah-tamahan penduduk
sekitar serta keindahan yang luar biasa tentunya Munara telah menjadi idaman bagi
para pecinta alam.
Situs Gunung
Munara, Kamis, 19 Pebruari 2015.
#penikmat
situs gunung munara
#gunung
munara
#puncak
munara
#puncak
gunung munara
#situs gunung munara
0 Comments