Pikiran , Ikhlas, dan Keajaiban
Desember 15, 2014Poto koleksi pribadi |
“Dikosan mu apa yang belum ada Da?“
Begitulah bunyi pertanyaan
bosku siang itu dikala diskusi beberapa hari sebelum acara outing kantor
diadakan. Aku ingin menjawab “kulkas pak”, tapi sebelum dua kata itu meluncur aku
sudah di skak mat terlebih dahulu
oleh teman marketingku “dia mah yang belum punya dikosan, pasangan hidup” .
Aiiih ,,, kesal rasanya mendengar ocehan dia yang sudah berulang kali padaku. Akhirnya harapan itu tidak jadi aku curahkan.
Oke, Let’s
forget about guyonan teman tersebut, kali ini aku bukan ingin membahas tentang
status itu . Ada yang lebih serius , si kulkas harapan. Ya
maklumlah, sebagai seorang anak ‘petak’ yang hidup
masih diatas sedikit garis pas-pasan tentulah aku berharap di outing dua tahunan ini aku akan mendapatkan sebuah kado terindah pada acara door prizes
nantinya. Permintaan yang tidak muluk-muluk sih, semoga saja ada doorprize kulkas
dan semesta mendukungku memenangkan si impian itu untuk menutup beberapa
targetku ditahun 2014 ini.
Setelah
kesempatan
tersebut gagal melayang ke hadapan si bos, aku tidak
berhenti disitu. Aku masih menggoda teman-teman sekantor yang senior diatas ku.
“Mba, kalau nanti si bos nanya bagusnya door
prizes apa aja, kasih usul kulkas ya mb....siapa tau rejekiku “
“Ya ... ga
mungkin kulkas lagi. Tahun 2012 udah kulkas juga “Pupus harapan .
Akhirnya
setelah hari itu aku biarkan Tuhan yang mengatur semuanya dengan sempurna
sampai hari H outing kantor terlaksana. Aku percaya pada-Nya. Walaupun sampai detik
acara outing dilaksanakan tiada seorang pun yang tahu apa saja nanti door
prizes yang akan dihadiahkan oleh kantor. Tapi lagi-lagi, aku berharap semoga mendapatkan
yang terbaik.
Bicara tentang
outing, sudah menjadi rutinitas 2 tahunan di kantorku untuk melaksanakan rekreasi bersama segenap karyawan dan jajaran pimpinan perusahaan. Tahun sekarang sebenarnya tujuan wisata adalah Pattaya setelah tahun sebelumnya
di Bali. Namun, Pattaya belum terealisasi dan akhirnya terpilihlah salah satu
pulau di gugusan Kepulauan Seribu. Pulau Harapan.
Dermaga utama Pulau Harapan |
Kembali ke
kulkas idaman.
Entahlah,,,
semenjak rasanya usahaku sudah sempurna akhirnya yang tersisa hanyalah sebuah
do’a .
“Tuhan .... berikan aku door prize terbaik
nantinya “
Ya ,, do’a
singkat namun penuh harap.
----
6 Desember
2014 : Tibalah malam puncak acara dilaksanakan !
Aku duduk
agak sedikit mojok dan sesekali juga penasaran
apa saja door prizes istimewa di malam ini.
“ Ada
teflon, cerek dan voucer
belanja sebagai hadiah hiburan. Kemudian ada kipas angin, kompor, magicom,
dispenser, dan sebuah Handphone / tab “
Sek ...
mendengar gift yang terakhir senyum sunggingku sedikit mekar. Ada HP oi.
“ Dan 2
hadiah utama , mesin cuci dan kulkas “ lanjut bos ku .
“ Apah ...
ada kulkas “ Oh ... Tuhan
mendengar do’a ku . Aku tahu itu. Darah ku bergelora, semangat ku membara,
jantungku berdetak kencang, aku
gemetaran. Tuhan ... dia di depan mataku sekarang. Tidak banyak yang dapat aku
lakukan setelah pengumuman hadiah itu kecuali satu-satunya yang pasti bisa aku
lakukan yaitu DO’A !!!
Al-fatihah,
Ayat Kursi, Dzikir tak henti-hentinya dalam hati aku sebut. Teman yang duduk
disebelah segera aku peluk, “Do’ain ya bu, saya dapat kulkas“ . “Om, do’ain ya dapat kulkas“. “Mb, do’ain ya
dapat kulkas“. Begitulah pintaku pada teman-teman sekitar. Dan aku
sedikit lega, beberapa teman juga sudah aku beritahu akan ada door prize dan
aku seperti biasa selalu meminta do’a kepada siapapun jika ada sesuatu hal yang ingin aku
dapatkan/lakukan. Kebiasaaan kecil ini entah kenapa sudah mendarah daging
bagiku, “kalau kau punya impian dan keinginan, utarakanlah !! biar orang-orang
disekitar mu bisa membantu
mendo’akan walalupun hanya sekadar jawaban ‘amin’. Toh ucapan adalah sebahagian dari
do’a. Kekuatannya sama dengan do’a.
Kembali ke acara
pembagian door prizes !!
Ya ..
tahulah kalian kawan. Pasti
terlebih dahulu yang akan dibagikan adalah hadiah hiburan dan hadiah utama
pasti dipenghujung. Beberapa hadiah hiburan seperti teflon dan voucer belanja aku lewati .
Namaku belum
keluar sebagai pemenang hadiah itu. Aku masih deg-deg dan berharap namaku masih bertahan sampai puncak
klasemen atas.
Setelahnya pembagian door prizes di random; kipas
angin, cerek, magicom dll .
“Wildaaaaaa
............................“aku
tersentak mendengar nama itu dalam dzikirku yang masih belum berhenti.
“Ye ...
cerek – cerek .. buat masak air” sorak temanku sembari bergurau.
What
.......... cerek? ... Aku masih tidak percaya dengan yang aku dapat. Sungguh,,
aku dikala itu merasa sangat kecewa, marah, atau melebihi rasa dari itu.
Aku hampir berontak pada Tuhan. Kenapa? Dia sudah di depan mataku, kenapa Kau
tidak membiarkan aku mendapatkannya? Kenapa Tuhan? Selangkah lagi, bahkan Kau
tidak mengizinkannya. Kenapa Tuhan? Aku masih berontak dan sangat tidak
percaya. Tapi tiba-tiba ............... pikiranku kembali mengontrol emosi itu.
Tenang Wilda. Istigfar. Syukuri. Mungkin memang belum rejekimu. Mungkin masih
butuh usaha dan do’a lebih lagi untuk mendapatkan si kulkas impianmu. Jangan
kufur nikmat seperti itu. Istigfar !!!
Aku
tersentak kaget dan merasa takut. Astagfirullah al’adzim ............... Aku
tarik napas dalam-dalam. Aku biarkan pikiranku tenang. Dan aku mulai .......
ikhlas ... Okeh, mungkin belum rejekiku.
Sejenak
kedamaian dan keikhlasan sudah kembali menyebar dihatiku. Walaupun berikutnya
aku sudah tidak fokus lagi pada acara door prizes ini dan berharap segera
berakhir. Tapi sungguh, hatiku seketika sudah berhasil dijinakkan oleh pikiran
dan ikhlasku. Sabar Wilda ................... kata-kata itulah yang masih
berhasil menentramkan hatiku.
Tapi tunggu
kawan ..............
Disinilah
hikmah terbesar yang mungkin tidak kan pernah aku alami. Bagaimana pikiran dan
ikhlas itu membuktikan sebuah keajaiban. Bagaimana pikiran positif itu
membuatku sadar, bahwa ia dapat mengendalikan apapun. Bagaimana sebuah
keikhlasan itu berbuah manis untukku.
Selang tinggal
4 orang peserta outing yang memperebutkan hadiah utama mesin cuci dan kulkas.
Tuhan memberikan keajaiban-Nya untukku, memberi jalan lapang-Nya padaku dan
memberiku kesempatan terbaik itu. Tuhan sejenak mengujiku dan kemudian
meng-apresiasi keikhlasanku. Seolah aku memenangkan “permainan” ini.
Tiba-tiba
rules pembagian door prizes menjadi metode baru. Dua hadiah utama tersebut
dilelang dengan tawaran terendah dimulai dari 5.000 rupiah.
“Setiap staff
yang sudah mendapat door prize masih berkesempatan untuk mendapatkan hadiah ini” info bos ku yang membuat
semua mata terbelalak kaget.
“Lelang berlangsung selama 1
menit dan harga tertinggi didetik terakhir dialah pemenangnya.”
“ Tidak hanya itu, barang ini
(mesin cuci dan kulkas) bisa dibayar cicil sebanyak 20x.”
O my God ,,
kesempatan itu datang lagi. Tuhan mengujiku dan aku lulus. Ini bak keajaiban mendapatkan kesempatan
kedua. Tinggal usahaku kembali memenangkan lelang ini. Aku harus !!! Begitulah
mantap pikiran dan hatiku bekerja sama.
Sekejap rasanya lelang mesin cuci
sudah diambil oleh bagian keuangan dengan harga Rp 710.000,-
Lalu bagaimana dengan kulkas?
Ya … I got it .. Rp 1.400.000,- (2x
lipat dari harga hadiah utama mesin cuci) berada pada tawaran terakhirku
didetik penghabisan. Aku sudah niatkan demi si kulkas impian 2jt pun akan aku
jabanin, toh nyicil ini.
Kulkas baru ???? Ya benar, aku
mendapatkannya. Tapi yang aku dapat lebih dari itu. Aku mendapat ilmu baru yang
lebih penting menjadi perhatianku kali ini. Bagaimana keadaan seolah
mempermainkanku. Tidak hitung jam, roda itu diputar oleh-Nya dan jarum
keberuntungan tepat mengarah padaku. Rasanya aku masih kembali tidak percaya. Tadinya
hanya mendapat sebuah cerek alumunium dan sepersekian menit berikutnya si kulkas impian ditanganku.
Salah satu spot snorkeling di Pulau Harapan |
Keajaiban ini sungguh ingin aku
bagi padamu kawan.
Bagaimana ketika pikiran positif
itu dapat kau taklukkan, semua “menunduk” padamu. Susah memang, menerima suatu
keadaan pahit yang rasanya sudah dapat kau genggam didepan mata. Tapi ketika
positivisme itu kau tanamkan, perlahan keikhlasan akan menghampirimu dan
bersiaplah menunggu keajaiban itu. Tidak sekarang, esok atau lusa semua pasti
akan berbuah manis jika awalnya sudah kau taburi bibit-bibit nan baik.
Bagaimana perasaanku mendapat target
terindah itu dipenghujung tahun ini? Pastilah tidak dapat diungkapkan dengan
kata-kata.
Aku yakin, ini sudah di atur
oleh-Nya. Dialah Sang Maha membolak-balikkan hati manusia. Dia yang meniupkan
ide mendadak itu pada bosku. Dia yang menunjukkan kuasa-Nya. Tapi sungguh, aku
yakin jika ikhlas itu tadinya tidak menyadarkanku, mungkin Dia berkehendak
lain.
Tidak sampai disitu saja kawan ceritaku.
Ternyata ada kejutan lain dipenutup acara malam ini. Dua hadiah ini
dipersembahkan kepada kami para pemenang secara gratis, sesuai dengan yang
namanya door prize. Pasti gratis. Itu hanya trik, agar acara ramai dan bos ku ingin
melihat tiap-tiap anak buahnya yang benar-benar mau mengambil sikap dengan
cepat dan sigap. Tapi alasan ini, seolah bagiku masih sumbang, yaaa…. Aku tidak
mau terlalu memikirkannya. Yang penting si kulkas idaman sudah ditangan dan
kudapatkan penuh perjuangan. Walaupun melalui jalan gejolak batin sebelumnya.
Hanya itu kawan … aku hanya ingin
berbagi denganmu. Pikiran dapat mempengaruhi keadaan disekitarmu. Aku sudah
mejalankan “metode” ini beberapa bulan belakangan. Ketika aku berpikir malas,
ya pasti aku akan malas pun sebaliknya ketika aku berpikir mampu, ya aku pasti
mampu. Olah pikiranmu kawan, olah untuk selalu berpikir positif dan mengambil
sisi baik disetiap apapun yang engkau hadapi. Susah, senang, gelap, terang ….
Positif sajalah !!! Dan ketika positif itu dapat kau terapkan perlahan ikhlas
juga akan memelukmu. Susah memang, ketika ikhlas benar-benar ingin kau
jalankan. Dia memang tak semudah yang diucap. Tapi dengan ikhlas hati akan
tenang. Selanjutnya … yakinlah keajaiban apapun itu pasti akan datang.
Percayalah !!!
---
Keesokan hari sepanjang
perjalanan pulang aku masih memikirkan dan masih tidak percaya. Aku memperoleh
kulkas baru. Kenapa bisa? Kenapa kali ini keberuntungan seolah benar-benar
berada disisiku? Aku masih bertanya-tanya.
Selepas sholat magrib, entah
kenapa rasanya pertanyaanku terjawab. Segera kuraih handphone dan menghubungi
dia diseberang sana.
“ Yah, tahu ga? HP yang kemaren
diganti kulkas. “
………………………………………………………………………………………………………………………………………
" Beberapa hari yang lalu, ayahku menemukan sebuah smartphone galaxy, tanpa pikir
panjang dia segera mengembalikan HP tersebut pada si empunya nya. Dengan
alasan, apa yang kita tanam itu yang akan kita tuai. Walau tuai – an bukan
untuk kita, mungkin saja untuk dia, anak, keluarga dan orang-orang tercinta."
Thanks
God for everything……………………….
Cerita ayah menemukan HP disini I’mproud of you dad
Beranjak pulang membawa si impian |
0 Comments