Akhir cerita perjalanan
“Long
Trip Lebaran 2014”
(24 Juli–5 Agustus 2014):
Jakarta-Purwokerto-Wonosobo-Dieng-Jogja-Probolinggo-Bromo-Rakum-Malang-Bandung-Jakarta
Masjid
A.R Fachruddin UM Malang
|
Cerita sebelumnya disini
“ Halloha Malangǀǀ3 puncak sudah cukup ; Dieng (Sikunir), Bromo (Pananjakan
II), Semeru (Ranu Kumbolo)ǀǀSaatnya bermanja denganmu ;) “ Begitulah bunyi
stasus messanger saya ketika menginjakkan Kota Malang, Sunday, 3 August 2014 at
9.03 pm.
Saya dan Ana masih terlantar di terminal Arjosari, menunggu mikrolet ngetem
memenuhi kapasitas penumpangnya. Di sinilah perpisahan aku dan kawan-kawan lain
dari Surabaya ; Liena, Karina, Imran dan Boy setelah langkah kaki kami turun
malam ini dari Kaki Semeru. Semua serasa cepat bagiku, tiba saatnya penghujung
jalan perjalanan panjang ini untuk kemudian lusa tapakan kakiku akan beranjak
ke Bandung. Terima kasih untuk sahabat-sahabat Surabaya yang dengan kerelaan
setia menemani perjalananku.
Ana tampak lunglai menunggu duduk dikursi depan angkot ADL itu, sedangkan aku memilih
untuk mengambil udara diluar sembari sesekali menanyakan kapan angkot ini
segera berangkat kepada si bapak sopir. Aku sudah tidak sabar untuk merebahkan
badan. Malam ini aku dan Ana akan bermalam di Landung Sari, sebuah outlet
outdoor yang dikelola oleh Pak Hamim yang berada persis di pintu keluar terminal
Landung Sari. Kaldera Outdoor/Diaz Malang siap menampung kami berdua malam ini
untuk melepas lelah sesaat.
Kaldera Outdoor siap menampung untuk melepas lelah |
4 Agustus 2014
Senin ini, Ana akan kembali melanjutkan kakinya menuju Purwokerto, yang artinya tinggalah aku sendiri dalam akhir
perjalanan ini. Tidak banyak yang dapat kami lakukan hari ini. Rencana
melanjutkan trip menuju Batu atau tempat-tempat lain di Kota
Malang akhirnya kami urungkan mengingat waktu dan sisa
tenaga yang tersisa. Terpilihlah “salon” sebagai tempat pertama yang kami
tandangi hari ini. Tentunya untuk mengeluarkan sendi-sendi kepenatan dalam
badan terutama aku yang sudah hampir 11 hari perjalanan panjang. Tiada yang
banyak dilakukan, selain bermanja di Kota Malang :)
Selamat Datang di Kota Malang |
Landung Sari yang terletak berdekatan dengan sebuah kampus gadang di Malang
yaitu UMM (Universitas Muhammadiyah Malang) akhirnya menjadi daya tarik juga
bagiku siang ini setelah beranjak dari salon. Menyusuri jalan-jalan utama dan
tentunya berburu souvenir dan oleh-oleh disekitar kawasan ini. Aktivitas
singkat tapi sudah cukup lumayan memanjakan mata di kota Apel ini.
Terik Malang semakin kian menyengat, dan di waktu ini jualah kuhantarkan
langkah kaki Ana kembali ke Purwokerto. Disini kami berpisah. Setelah satu
tahun tiada bersua, kami dipertemukan kembali di long trip ku kali ini. Kembali
kami torehkan kisah perjalanan bersama dengan orang-orang yang berhati mulia. Tinggallah
kini aku sendiri sembari menunggu esok hari.
Universitas Muhammadiyah Malang
|
Salah satu wahana di BNS |
Malam hari akhirnya aku dapat juga menyambangi salah satu rekreasi yang
sedang naik daun di kota ini yaitu BNS, berkat ajakan Mas Luthfi salah seorang
teman Backpacker yang berdomisili di Malang.
Batu Night Spectacular begitulah dia dipanggil. Sesuai namanya objek wisata
yang satu ini baiknya memang dikunjungi di malam hari dan lebih cocok dinikmati
bersama keluarga. Tidak hanya Lampion Garden yang merupakan daya tarik utama
BNS, namun wahana-wahana lainnya seperti galeri hantu (rumah hantu), sepeda
slalom tes, mouse coaster dll dapat juga dijadikan sebagai referensi menguji
adrenalin di tempat ini. Dengan biaya masuk yang tidak terlalu merogoh kocek
banyak tentulah BNS menjadi wisata malam yang cukup terkenal di Malang,
terkecuali ingin menikmati dan mencoba masing-masing wahana dibutuhkan HTM
tersendiri untuk tiap-tiap atraksi yang diinginkan.
UMM Inn-Malang |
BNS-Batu Night Spectacular |
Lampion Menara Eiffel |
Tidak banyak yang dapat saya “abadikan” di kota sejuk ini, tetapi
setidaknya kota ini sudah menjadi saksi pertapakan kaki saya selama perjalanan
panjang mengarungi tanah jawa (Jawa Barat–Jawa Tengah–Yogyakarta-Jawa Timur).
Disinilah langkah itu akan segera berakhir.
“Thank God, everything was oke. Preparing come back to the real worldǀǀ2.37pm
Malang-BandungǀǀMalabarǀǀBismillah” 5 August 2014 at 2.38pm
“8.30 am @ Bandung, meleset 2 jam 30 menit “ 6 August
2014 at 10.05 am
“ 10.55 am Pasteur ~ BSDǀǀCipaganti “ 6 August 2014 at
10.57 am
“ 2.15pm Selamat sore BSDǀǀan odyssey finishedǀǀMari
kembali menebar semangatǀǀThank God for everything “ 6 August 2014 at 4.38 pm
Sisi Stasiun Malang |
Kisah perjalanan panjangku berakhir disini.
Kisah
perjalanan “Long
Trip Lebaran 2014”
(24 Juli–5 Agustus 2014):
Jakarta-Purwokerto-Wonosobo-Dieng-Jogja-Probolinggo-Bromo-Rakum-Malang-Bandung-Jakarta
Behind the story :
Mengawal kisah dari sebuah janji dengan seorang teman 2 tahun lalu untuk
menginjakkan kaki di kampung halamannya, akhirnya niat itu dapat terealisasikan
jua di Juli tahun ini. Tidak hanya bertapak di ranahnya, kaki ini pun saya ajak
untuk dapat menelusuri sudut-sudut lain di Pulau Jawa. Menjajaki dari barat
hingga timur, dari desa hingga kota, dari kuliner sampai budayanya. Perburuan
tiket pun saya mulai jauh-jauh hari (H-90), informasi penginapan, akomodasi,
objek wisata, santapan lidah dan banyak hal lainnya saya telusuri dari satu
blog ke artikel tulisan lainnya, bertanya sana-sini, add teman di dunia maya,
mengirimi pesan pribadi (inbox) , bahkan yang tadinya hanya sebuah note kecil
menjadi catatan umum selama perjalanan saya kali ini.
Syukur tak terhingga nomor wahid saya hanturkan kepada Allah
S.W.T, yang selalu memberi saya
kemudahan dan kelancaran serta semangat selalu dalam perjalanan . Dapat melalui
suka duka setiap kendala yang ditemui dan menjalaninya dengan sangat enjoy
dengan jurus ampuh “dinikmati saja” :D :D .
Selanjutnya terima kasih terdalam saya ucapkan kepada teman-teman yang
ikhlas dan penuh kerelaan mewujudkan blusukan
saya kali ini. Thank to Cha2 Ana yang membiarkan saya sejenak memejamkan mata di Klampok dan
mengenalkan keindahan Baturraden sampai Pancuran Pitu, menikmati sate + mendoan
khas
Purwokerto dan melatih kembali
tracking kali ini sembari ditemani rintik-rintik air hujan serta setia
mengikuti langkah berikutnya. Senang
berbagi kisah denganmu, sukses
selalu untukmu dear dan langgeng selalu dengan si Banjarmasin :) . Untuk Adinda Jugha Indhul thank you so
much cyint atas rekomendasi Dieng nya, finally aku dapat berdiri cantik di
Bukit Ratapan, memeluk dingin Sikunir, berbagi cerita dengan Arjuna, bertegur
sapa dengan Kawah Sikidang, Telaga Warna dan Telaga Pengilon serta belajar
sejarah di Museum Kailasa. Terimakasih menjadi tempat reportase selama dalam
perjalanan, kelak berharap dapat jua segera bertandang ke Negri Laskar Pelangi :)
Berlanjut ke kota istimewa, kejutan-kejutan lain sudah siap menanti. Thank
to mas Arief Riyadi Hanung Hardoyo, maafken
malam-malam merepotkan dan akhirnya bersedia mencarikan tempat selonjoran
setelah sebelumnya terlontang-lanting di daerah Sostrowija dan Sragen.
Leonardo David thanks
sudah mau berbagi kisah explore Prambanan dan meleha-leha di
Malioboro, salam gowes
nusantara. Untuk mas Arif Wahyu Ramadhan terima kasih
sambutan hangatnya di Probolinggo dan mempersilakan rehat sejenak dikediamannya
sebelum memulai pencapaian Puncak Pananjakan II Bromo. Semoga niat trip ke
pela***** tahun depan segera di ijabah :D , sukses selalu dan salam untuk mas
Budi. Lie Na, si spider woman
dirimu ku akui memang tangguh, tiada duonya . Mengarungi padang pasir Bromo, melewati
padang savana, mendaki ke puncak Jemplang dengan kondisi jalanan 99% off road
tidak membuat nyalimu ciut ditambah dengan beban tumpangan diriku dibelakang
jok matic mu. Nyaris ---- kita sering berhadapan dengan kecelakaan, tak bisa hitung jari lagi
ke-naasan itu, tapi semua dapat dilewati dengan nyanyian dangdut, india sampai
puisi kibar-kibar selendang di atas motor. Akh sungguh moment yang sangat
berharga, dan pengalaman perdana bagiku dapat berdiri tegak di atas motor
ketika kecepatannya membelah alam keindahan Bromo-Ranu Pane. Semangat selalu
untuk dirimu dan semoga cinta selalu bersemayan dalam dirimu untuk mas Im :) . Untuk mas
Boy Iman Rajibz dan Karina
Gadis Belia , thank you so much atas persahabatan yang terjalin erat
saat detik-detik pendakian Gunung tertinggi di Pulau Jawa dalam kebersamaan
yang terukir dibalutan dingin Ranu Kumbolo. Success for you all ..
Tidak lupa ucapan terima kasih untuk om Hamim Kalderaoutdoorrent dan mas Temon Tull Hellz, yang
telah dengan ikhlas memberikan tempat
berteduh 2 malam di Diaz Malang – Kaldera Outdoor untuk melepas lelah,
memanjakan diri dan berangsur pelan meninggalkan jejak perjalanan. Jaya selalu
untuk Diaz Malang dan Kaldera Outdoor. Untuk mas Mohammmad Lutfi Hidayat, terima kasih telah memberi izin
mengenal 3 ponaan ciliknya, menikmati
wahana-wahana di BNS, menyusuri Lampion dan bersenda gurau bersama keluarga
bahagia mb nya yang tercinta. Salam untuk mereka semua dan sukses untuk tugas
akhirnya. Untuk Mas Ockta Hero terima
kasih telah setia menjawab semua tanya-jawab via WA nya , saran dan masukannya
sangat membantu. Semoga selalu diberi kelancaran dan kemudahaan dalam setiap
urusan. Dan
untuk teman-teman lainnya baik
yang saya inbox, bbm, wa dan sms maupun
yang saya telpon dan yang tidak
bisa saya sebutkan satu persatu namanya, terima kasih banyak atas bantuan kalian
semua. Tanpa kalian, perjalanan ini
sangatlah tidak berarti. Semoga kedamaian selalu mengiringi kita semua.
Akh,, sungguh banyak memori indah dalam petualangan kali ini; terjebak macet, mengejar bus, peras keringat,
ban bocor di tengah hutan dini hari, menerobos dinginnya malam dan banyak
pengalaman-pengalaman berkesan lainnya yang membuat diri ini semakin tegar
dan bersyukur.
THANK
GOD FOR EVERYTHING
The next destination >>>> The Sunrise of Java ,,, I’m coming
,,, :)
Stasiun Malang, semoga nanti kita bersua lagi |