Candi Prambanan, Terbesar dan Termegah di Asia Tenggara
September 25, 2014
Kisah perjalanan “Long
Trip Lebaran 2014” (24 Juli–5 Agustus 2014):
Jakarta-Purwokerto-Wonosobo-Dieng-Jogja-Probolinggo-Bromo-Rakum-Malang-Bandung-Jakarta
Situs warisan dunia di Indonesia, Komp. Candi Prambanan |
“ Indonesia tanah air beta, pusaka abadi nan
jaya ………… Indonesia sejak dulu kala, tetap dipuja-puja
bangsa”
Begitulah sepenggal lirik lagu ciptaan Ismail Marzuki yang berjudul Indonesia Pusaka
. Tak berlebihan, memang !!! Dan tak dipungkiri, pasti !!! Indonesia selalu
menjadi “berlian” yang menyimpan tak terhingga pesona dan kemewahannya. Pusaka
yang selalu menggebrak siapa saja yang mengenalnya. Dan menjadi pujaan bagi
setiap jiwa yang berpadu dengan alamnya. Begitulah
aku menggambarkan Negriku tercinta. Dari setapak kekayaan ciptaan_Nya dapat berkembang menyibak rahasia. Laut,
gunung, daratan, budaya, warisan, sejarah, dan maghligainya tak kan pernah henti-hentinya untuk di pijak dan didalami
sedemikian rupa. Dan duniapun mengakuinya. Indonesia sangat kaya akan
keberanekaragaman mutiara pesona itu.
Candi Hindu terbesar di Indonesia |
Kali ini aku pun mencoba untuk dapat kembali
menjamah salah satu situs warisan dunia di Indonesia
yang sudah
di akui oleh UNESCO. Mengunjungi
kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yaitu Candi Prambanan.
Menginjakkan kaki untuk kedua kalinya di Kota
Istimewa Yogyakarta , membuatku menjadikan Candi Prambanan destinasi must visit !!. Tak sabar aku segera
ingin dapat menelisik lebih dalam akan sejarah di masa lalu dan mengenal lebih
dekat akan kekayaan bangunan spektakuler ini .
Candi yang juga dikenal dengan nama Candi
Loro Jonggrang ini, terletak persis diantara perbatasan dua wilayah di Pulau
Jawa yaitu antara Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Situs
megah yang dibangun pada masa jawa kuno oleh Rakai Pikatan ini menjadi daya
tarik tersendiri bagi para wisatawan, tidak hanya domestik tapi juga dilirik wisatawan dunia.
Didirikan pada abad ke-9 masehi atau sekitar tahun 850M, Candi Prambanan menjadi saksi
bukti sejarah yang fenomenal pada masa Kerajaan Mataram.
Saksi bukti sejarah fenomenal pada masa Kerajaan Mataram |
Kamis, 31
Juli 2014.
Pagi ini aku memulai langkah kaki dari Wirobrajan
– Jogjakarta menggunakan transportasi massal ala kota gudeg yang mulai dioperasikan awal bulan Maret 2008 lalu yaitu Trans
Jogja. Perjalanan
dimulai dari Halte Trans Cokroaminoto kemudian transit di Halte Samsat - Halte
bandara (st. Maguwo) dan berakhir di Halte Terminal Prambanan dengan hanya membayar 3.500 rupiah (tarif setara dengan Trans Jakarta). Ikut andilnya bus yang bermotto “Aman, Nyaman, Andal, Terjangkau dan Ramah
Lingkungan” ini menurutku adalah target yang sangat membantu bagi wisatawan
untuk menjangkau beberapa objek wisata terutama di sekitaran Jogjakarta.
Memudahkan bagi para pelancong yang mengakomodir perjalanan mandiri tanpa
melibatkan EO / Travel pemberi jasa dalam berwisata. Semoga kedepannya Trans
Jogja dapat melebarkan sayapnya kedetail terdekat destinasi-destinasi wisata lainnya di Kota Istimewa Yogyakarta.
Prambanan dengan lokasi unik diapik dua wilayah |
11.30 am .
Menempuh perjalanan ± 2 jam (sudah termasuk kemacetan lalu lintas), akhirnya
Trans Jogja merapat di halte pemberhentian terakhir Terminal Prambanan. Keluar
dari halte trans banyak sekali para pen-jasa yang akan menawarkan transportasi
menuju pintu masuk Candi Prambanan yang terletak di Kec. Prambanan-Klaten
sedangkan kawasan utama candi terletak di Kec. Prambanan-Sleman. Berada
diantara perbatasan dua wilayah, Prambanan tidak pernah menjadi perdebatan yang
berarti bagi masing-masing wilayah tersebut.
Saya dan dua
orang teman memutuskan untuk berjalan kaki menuju gerbang utama pintu masuk.
Selain rute yang tidak terlalu jauh pun demi menghindari jebakan arus lalu
lintas.
Kompleks candi asri dengan pepohonan rindang |
Setelah
mengantri cukup lama, akhirnya tiket masuk seharga 35.000 sudah ditangan. Melewati
pintu masuk sebelah kiri akan didapati sebuah lokasi guide service dan information centre (Pusat Penerangan)di sebelah kanan , tentunya ini sangat membantu bagi wisatawan terutama tourist interlokal untuk mendapatkan informasi maksimal tentang Kompleks Candi Prambanan.
Sebelum
memasuki kawasan utama candi Hindu terbesar di Asia Tenggara (selain Angkor
Wat) ini , lokasi disekitar kompleks candi sangat asri dengan pepohonan yang
rindang dan ditemani angin sepoi-sepoi. Tak elak, ini pun membuat saya
terperdaya untuk sejenak tidur siang
dibawah pepohonan rindang sembari menunggu sore hari. Karena siang ini cukup
terik jika ingin langsung menjelajah keindahan disekitar candi yang
khusus dibangun
untuk dipersembahkan kepada trimurti 3
dewa (Brahma, Wisnu dan Siwa).
Diakui oleh UNESCO tahun 1991 |
Beranjak
sang surya pelan-pelan menuju senja , saya dan teman-teman baru akhirnya
memutuskan untuk lebih dekat dengan candi yang di akui UNESCO tahun 1991 ini. Memasuki
kompleks utama, mata ini sungguh takjub akan kemegahan menjulang besar dan tingginya
Candi Siwa yang merupakan canti utama di kompleks Candi Prambanan dengan
ketinggian 47 M dan lebar 34 M. Memiliki nama asli Siwagrha yang berarti
‘Rumah Siwa’ dalam bahasa Sansakerta dan dihiasi relief-relief nan cantik yang
menceritakan kisah Ramayana menjadikan Siwa lebih diutamakan daripada candi
lainnya yang masih dalam satu kompleks.
Walaupun siang
sudah beranjak dan sore segera datang menjelang, tapi pengunjung tak juga
menyusut memadati setiap sudut kompleks Candi Prambanan. Aku berusaha mencari
sisa-sisa ruang yang bisa lebih dekat untuk dapat mengabadikan setiap keindahan
pesona dari bangunan maha karya ini.
Awalnya terdapat 240 candi |
Prambanan
pun pernah mengalami masa-masa suram sepanjang perjalanan ‘tahtanya’ di tanah
Jawa. Dimulai dari runtuhnya Candi Prambanan pada abad ke 16 karena gempa bumi,
dia pun pernah mengalami masa diacuhkan sampai benar-benar merasakan pemugaran besar-besaran
kembali pada tahun 1990-an. Kompleks yang aslinya memiliki ratusan candi ini
(awalnya terdapat 240 candi) telah banyak mengalami perubahan dari masa ke masa, dan kini hanya menyisakan 18 candi bahkan ada
beberapa candi yang masih dalam tahap renovasi hingga sekarang. Namun pun
begitu Candi Prambanan tetaplah menjadi symbol dan pusat ibadah agama Hindu,
tidak hanya di daerah sekitaran Yogyakarta dan Klaten bahkan penganut Hindu
Jawa, Bali, Indonesia dan dunia membantu membangkitkan kembali nilai keagamaan
Prambanan. Berbagai acara keagamaan pun tiap tahun
digelar disini seperti upacara suci Galungan, Nyepi dan Tawur
Kesanga. Tidak hanya syarat akan simbol religiusnya, Prambanan juga menjadi
bukti perbadaban di Indonesia dan bertengger di candi
terindah dan termegah se Asia Tenggara.
Bersambung disini
Bersambung disini
Bertengger dicandi terindah dan termegah se Asia Tenggara |
0 Comments